Sabtu, 07 April 2012

Efektivitas Kerja


Efektivitas kerja mempunyai berbagai macam pengertian menurut para ahli, namun secara umum memang belum ada kesesuaian pendapat mengenai konsep efektivitas hal tersebut dikarenakan para ahli dalam merumuskan pengertian efektivitas hanya memandang dari sudut bidang kajian dan disiplin ilmu tertentu. Mengenai hal ini sejalan dengan pendapat Richard M. Steers (1985:220) menyatakan bahwa :
Mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektivitas organisasi, maka tidaklah heran jika terdapat demikian banyak pendapat yang bertentangan sehubungan dengan cara-cara meningkatkan efektivitas dalam suatu organisasi yang sedang berjalan, rupanya sebab utama tidak hanya penyesuaian pada terbatasnya konsep efektivitas.  

Kamis, 05 April 2012

Produktivitas Kerja

Malayu S.P. Hasibuan (2003:41), mengemukakan bahwa: “Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik hal ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan system kerja, teknis produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”.
  Paul Mali seperti yang dikutip oleh Sedarmayanti (2001:57) mengemukakan bahwa: “Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil  barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu”.

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Pengertian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam proses produksi ada dua komponen yang berinteraksi yaitu anatara manusia dengan peralatan atau alat-alat produksi. Pada proses produksi ini serangkali terjadi kecelakaan atau penyakit, baik itu yang ditimbulkan oleh kondisi karyawan itu sendiri maupun lingkungan kerja, kejadian seperti itu dapat disebut sebagai kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dari banyaknya kejadian yang merugikan, banyak para pemimpin perusahaan atau manajer yang berhubungan dengan proses produksi berusaha untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Dalam rangka menghindari hal-hal tersebut mereka membuat suatu batasan-batasan definisi untuk pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Manajemen Sumber Daya Manusia


1.         Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Manajemen yang sebelumnya dikenal sebagai manajemen personalia, dan perubahan nama ini menggambarkan perluasan peran manajemen personalia dan peningkatan kesadaran bahwa SDM merupakan kunci bagi susksesnya suatu perusahaan.

Disiplin Kerja


Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kedisplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Kepuasan Kerja


Kepuasan kerja Merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain,  atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis perilaku yang sangat penting dalam organisasi”. Marihot T. E Hariandja (2006:290).
Robert Kreitner dan angelo Kinicki (2003:271) mengemukakan bahwa : “Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.” Definisi ini berarti bahwa kepuasan bukanlah suatu konsep tunggal. Sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan sutu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek lainnya.